Batuk

Kamis, 09 Desember 2010



Batuk adalah suatu refleks napas yang terjadi karena adanya rangsangan reseptor iritan yang terdapat di seluruh saluran napas. Batuk juga dapat merupakan akibat penyakit telinga atau gangguan perut yang mengakibatkan iritasi diafragma (Amin, 2007).

Batuk merupakan refleks pertahanan yang timbul akibat iritasi percabangan trakeobronkial. Kemampuan untuk batuk merupakan mekanisme yang penting untuk membersihkan saluran napas bagian bawah. Batuk juga merupakan gejala tersering penyakit pernafasan. Segala jenis batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu harus diselidiki untuk dicari penyebabnya. Setiap proses peradangan saluran nafas dengan atau tanpa eksudat dapat mengakibatkan batuk. Batuk dapat bersifat produktif, pendek, dan tidak produktif, keras dan parau ( seperti ada tekanan pada trakea), sering, jarang, atau paroksimal (Price, 2003).

Untuk penatalaksanaan/terapinya bisa diberikan beberapa obat :

a. Antitusif

Obat ini sendiri dibagi menjadi 2 jenis

- Obat yang bekerja di sentral, bekerja dengan menekan batuk di bidang integratif medula atau area yang lebih tinggi. Obat yang paling sering dipakai adalah kodein fosfat, diberikan 15-30 mg setiap 4-6 ja.

- Obat yang bekerja di perifer, dengan cara menaikkan ambang - rangsang reseptor iritan di saluran napas dengan cara menganestesi atau menutupinya.

b. Mukolitik

Pemberian Asetilsistein telah terbukti bermanfaat mencairkan sekret yang kental. Tiga hingga 5 mL larutan 20% dapat diuapkan dengan nebulizer setiap 4-6 jam. Berhati - hati dengan pasien hiperreaktif bronkus karena astilsistein bersifat mengiritasi dan dapat menyebabkan bronkospasme akut.

c. Hidrasi

Pemberian secara oral ( minum air ) atau melalui infus amat membantu mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan.

d. Ekspektoran

Mempunyai sifat yang hampir sama dengan mukolitik. Dijual bebas di pasaran (Amin, 2007).

Referensi :

Amin, Zulkifli. 2007. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : FKUI

Price, Sylvia anderson. 2003. Patofosiologi : Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit. Jakarta : EGC.

0 komentar:

Posting Komentar