Hepatitis

Selasa, 21 Februari 2012


Hati atau dalam terminologi medis disebut juga dengan Liver, merupakan salah satu organ yang mempunyai peran yang sangat krusial bagi tubuh kita. Hati memainkan peran utama dalam keseimbangan merabolisme atau nutrisi pada tubuh kita. Peran utama dari liver adalah sebagai penyaring racun - racun dalam darah. Bila seseorang sudah terjangkit hepatitis atau peradangan pada hati maka otomatis fungsi keseluruhan dari tubuhnya akan menurun. Adanya gangguan pada hati tersebut akan menyebabkan racun - racun pada tubuh akan mengendap dan terbawa aliran darah. Komplikasi yang lebih parah akan menyebabkan pecahnya pembuluh darah dalam hati. Selain disebabkan oleh virus, kerusakan hati bisa disebabkan juga oleh penggunaan alkohol yang berlebihan atau racun yang membebani kerja liver.

Penyebab utama dan tersering adalah virus. Penamaan virus hepatitis ini didasarkan oleh abjad. Virus - virus ini adalah virus hepatitis A (VHA), virus hepatitis B (VHB), virus hepatitis C (VHC), virus hepatitis D (VHD), dan virus hepatitis E (VHE). Virus - virus ini memiliki perkembangan yang sangat cepat dan diperkirakan masih ada kurang lebih 3 jenis virus yang bisa menyebabkan hepatitis. Dari kelima virus tersebut, virus hepatitis B merupakan jenis virus yang paling banyak menginfeksi manusia. Sekitar 78% pengidap penyakit hepatitis merupakan penduduk di sekitar asia dan pulau - pulau pasifik.

Gejala umum dari penyakit ini adalah badan lemas, nyeri pada perut bagian kanan, demam, dan diare. Gejala khas dari hepatitis adalah badan akan tampak kekuningan karena ada gangguan dari metabolisme lemak. Sayangnya gejala ini tidak selalu tampak, terutama pada anak - anak.

Virus masuk melalui makanan kita. Perantara yang paling sering adalah alat makan yang tidak bersih. Terutama jika kita makan makanan di warung - warung kaki lima. Virus akan menyerang manusia dengan kekebalan tubuh yang menurun. Meskipun jika kekebalan tubuh kita baik, maka antibodi sudah cukup untuk menangkal penyakit ini.

Virus hepatitis A hidup pada kotoran penderitanya. Kebiasaan untuk tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet akan meningkatkan kemungkinan penularan virus ini. Sumber penularan virus ini adalah melalui makanan atau minuman. Makanan yang tidak dimasak sempurna memungkinkan virus ini untuk tetap hidup dan meginfeksi manusia.

Penularan dari virus hepatitis B dan hepatitis C adalah melalui cairan dalam tubuh. Cairan dalam tubuh ini dapat berupa darah, air liur, cairan vagina, maupun air mani. Cara penularan virus ini bisa diperantarai oleh tindakan medis yang tidak aman. Seperti tranfusi darah, pengambilan sample, maupun tindakan operatif. Oleh karena itu kedisiplinan para tenaga medis akan sangat membantu mengurangi penularan virus ini. Adanya mikrotrauma (trauma kecil) seperti penggunaan pisau cukur juga bisa menyebabkan virus ini berkembang.

Penanganan harus dilakukan sedini mungkin. Pasien disarankan melakukan tirah baring dengan diet yang ketat untuk mengembalikan fungsi hati yang sudah terganggu. Tetapi seringkali diagnosis akan sulit ditegakkan karena pasien belum menunjukkan gejala khas dari hepatitis. General check up rutin untuk memeriksa HbSAg akan sangat membantu proses diagnosis secara dini. Bila kondisi sudah sulit mungkin diperlukan tindakan yang lebih invasif berupa cangkok hati.

Penderita hepatitis sangat disarankan untuk memakan makanan sehat dan istirahat yang cukup agar membantu proses tubuh memerangi virus ini. Diet ketat dan pola hidup sehat bisa sangat membantu proses terapi.

Vaksinasi bisa diberikan untuk mencegah Hepatitis A dan B tetapi belum ditemukan vaksin bagi hepatitis C. Pemberian vaksin dilakukan di masa anak - anak dan dilakukan booster bagi orang dewasa yang akan memasuki daerah rawan tertular hepatitis seperti lingkungan rumah sakit.

0 komentar:

Posting Komentar